Tuesday, May 16, 2017

Selamat Hari Buku Nasional 17 Mei 2017 Jangan Lupa Membaca Bro/Sis


Selamat Hari Buku Nasional 17 Mei 2017

Sumber: Dokumen Pribadi I Nyoman Yudi Antara 2017
Hari ini pada 17 Mei 2017 di Indonesia diperingati Hari Buku Nasional. Dari tahun ke tahun kondisi minat baca dari masyarakat mengalami kondisi yang kembang-kempis artinya tingkat  minat baca masyarakat Indonesia ini masih naik-turun, hal ini dapat dibuktikan dari hasil catatan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2012 yang mencatat indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya dalam setiap 1.000 orang, hanya ada satu orang yang mempunyai minat untuk membaca. (Bali Post, 4 November 2013), tidak berhenti disitu berdasarkan hasil catatan terbaru pemeringkatan literasi internasional, Most Literate Nations in the Word, Indonesia berada di urutan ke-60 dari 61 negara yang dikaji atau peringkat kedua dari bawah. Laporan yang diterbitkan Central Conecticut State University Maret 2016 itu menyebutkan bahwa Indonesia hanya lebih baik daripada sebuah negara kecil di Afrika, Bostwana. (Jawa Post, 13 April 2016).
 “United Nations Development Programs (UNDP) meliris angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5 persen, sementara Malaysia sudah mencapai 86,5 persen. Di samping itu berdasarkan pengamatan di lapangan ditemukan bahwa minat masyarakat khususnya masyarakat di pedesaan untuk berkunjung ke perpustakaan atau membaca buku kondisinya belum menggembirakan. Masyarakat lebih terfokus pada pencarian nafkah untuk menghidupi keperluan hidupnya. Kondisi lain hasil survei di berbagai tempat perpustakaan, juga menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa perpustakaan dalam rangka pemenuhan informasi yang dibutuhkan belum menggembirakan (Artana 2015:17).
‘Orang Indonesia lebih senang ngobrol daripada membaca!” itulah komentar tentang ketiadaan kebiasaan membaca. Jika sedang punya waktu senggang, orang Indonesia lebih suka memirsa dan mendengar bersama sanak saudara atau rekan sepermainan, daripada mengambil buku dan membaca. Para pejabat atau pengamat sering sekali mengatakan bahwa “masyarakat kita masih masyarakat lisan”, lalu mereka menjadikan kondisi itu sebagai lawan dari “masyarakat membaca”. Seringkali pula dikatakan bahwa perbukuan dan aktivitas membaca selama ini terhalang oleh kesenangan orang Indonesia mengobrol dan menonton televisi’ (Pendit 2007:29).
Melihat data hasil penelitian badan internasional maupun nasional, sungguh memperhatinkan memang dengan jumlah penduduk yang banyak ini minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah, saat ini pemerintah memiliki tugas yang sangat banyak dalam memperbaiki sistem pendidikan khususnya di bidang perpustakaan. Karena didalam bangsa yang besar dan kuat membutuhkan bahan bacaan atau referensi yang banyak salah satunya membaca buku di perpustakaan sebagai pusat informasi agar cakrawala berfikir dapat terbuka agar di dalam memanfaatkan apa yang ada di sekeliling kita lebih bijak.
Semoga di hari ini  Hari Buku Nasional 17 Mei 2017  masyarakat lebih memahami kebermanfaatan dalam membaca, karena membaca tidak harus tentang ilmu pengetahuan melainkan membaca juga tentang mengasah dan mengembangkan potensi dan kreativitas diri (perpustakaan sebagai wahana rekreasi).
Jangan lupa membaca bro/sis! :D

Sumber Referensi:
Sugihartati, R. (2016, April 14). Perpustakaan Banyak, Literasi Rendah. Jawa Post.

Ant. (2013, November 4). Minat Baca Masyarakat Indonesia Masih Rendah. Bali Post.
Artana, I. K. (2015). Perpustakaan, Masyarakat, Dan Pembudayaan Gemar Membaca. Acarya Pustaka, 17.



Thursday, January 5, 2017

Mitos-Mitos Yang Ada Di Bali



Berikut adalah beberapa mitos yang ada di bali yang berkembang di masyarakat sejak turun-temurun
  1. Tidak Boleh Duduk di atas Bantal Kepala
Duduk diatas bantal kepala ini akan menyebabkan bisul pada pantat
  1. Tidak Boleh Bermain Pada Tengai Tepet
Bermain pada saat tengai tepet atau jam 12 siang ini katanya akan diganggu oleh mahkluk halus.
3.     Tidak Boleh Menduduki Kayu Cempaka
Kayu cempaka ini tidak boleh diduduki karena di Bali, kayu cempaka itu disucikan dan biasanya dipakai untuk membuat sanggah atau tempat ibadah umat Hindu.

4.      Tidak boleh melangkahi janur
Janur di Bali digunakan sebagai sarana persembahyangan sehingga janur ini tidak boleh di langkahi atau pun diijak-injak
5.     Tidak boleh menyapu di malam hari
Di bali kepercayaan untuk tidak bolehnya menyapu pada malam hari ini sudah menjadi kepercayaan dari jaman dahulu.
6.      Tidak boleh menanam pohon di halaman rumah
Menanam pohon di Bali itu tidaklah diperbolehkan karena menurut kepercayaan orang Bali,  pada saat awal pembangunan rumah masyarakat Bali bersembahyang untuk memohon izin menggunakan tanah tersebut untuk rumah, bukan untuk menanam pohon.