Sunday, December 5, 2021

PRESERVASI PUSTAKA BUDAYA BALI BUKU DAN LONTAR

Sastra daerah Bali dan Lombok yang sudah diwarisi semenjak turun temurun oleh leluhur kita, ditulis pada daun lontar dan lontar-lontar ini perlu diselamatkan dan dipelihara. Oleh sebab itu naskah-naskah yang sangat berguna dibidang ke ilmuan itu semenjak jaman Belanda hingga kini tersimpan baik di Gedong Kirtya Singaraja. Di sini tersedia koleksi buku dan lontar yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak masyarakat untuk keperluan pendidikan maupun penelitian. Buku dan lontar pada Gedong Kirtya perlu di jaga agar informasi yang terkandung dapat diwariskan ke masyarakat. Adapun upaya yang dilakukan dalam melakukan preservasi bahan pustaka tersebut di antaranya: 1. Buku Dalam teknik preservasi pada buku kuno masih dilakukan upaya yang manual, perawatan buku masih dengan kapur barus agar buku tercegah dari rayap dan menjaga suhu ruangan tetap terjaga. Selain upaya tersebut sering dilakukan dengan cara penggandaan buku yang sudah rusak parah yang dilakukan oleh tim khusus. Penggandaan buku dilakukan pada pertahunnya, biasanya buku pertahun digandakan hanya 3 buku itu pun menurut jenis bukunya. Untuk buku yang masih rusak ringan masih dilakukan dengan pengelapan pada sampul dengan minyak tanah. Jumlah judul buku berjumlah 1614 judul. Sebagaian besar buku yang ada di gedong kirtya merupakan dari belanda, dulu buku dari belanda terbit rutin pertahunnya yang disumbangkan untuk disimpan di gedong kirtya. Buku di zaman sekarang, buku-buku peninggalan belanda sangat jarang tersentuh sehingga buku banyak berdebu dan rapuh, namun tidak hanya buku saja yang berdebu ruangan pun berdebu. Sekarang ada buku-buku baru sumbangan yang isinya terjemahan lontar dan ke agamaan yang ditampung untuk disumbangkan secara Cuma-Cuma. Buku terjemahan lontar di terjemahakan dengan bahasa Indonesia. Banyak juga buku terbitan terjemahan lontar yang berbahasa Indonesia yang di terjemahakan oleh pegawai gedong kirtya. Ruang Koleksi Buku Gedong Kirtya Gambar 1 Koleksi buku pada rak di Gedong Kirtya Gambar 2. Koleksi buku Gedong Kirtya
Gambar 3. Koleksi buku Gedong Kirtya Gambar 4. Buku hasil terjemahan lontar 2. Lontar Lontar yang ada di gedong kirtya berjumlah 1750 cakep, adapun salinan lontar yang ada yang berjumlah 7211 judul. Adapun jenis lontar yang ada di gedong kirtya di antaranya: 1. Weda, yang ada di bali memakai bahasa sanksekerta, jawa kuno dan bali dan yang termasuk kelompok lontar weda adalah lontar mantra dan kalpasastra yang berisi tentang dan manfaat tentang upacara ke agamaan selain itu adapun lontar yang hanya berisi gambar dan berisi satuan kuno bali. 2. Lontar agama, yang termasuk lontar agama di antaranya palakerta yang berisikan tentang peraturan seperti : dharmasastra, kertasima dan awig-awig. 3. Lontar Wariga, yang berisi tentang hari, diantaranya pengetahuan tentang astronomi dan astrologi dan yang termasuk kelompok wariga adalah tutur berasal dari upadesa pengetahuan tentang kosmos eratnya hubungan dengan keagamaan, kanda, tentang ilmu bahasa, bangunan, mitologi dan ilmu pengetahuan khusus dan kelompok terakhir tentang usada yang berisi tentang pengobatan tradisional. 4. Lontar itihasa, berisi tentang parwa disusun dalam bentuk prosa dan kekawain. 3. Hasil Wawancara Narasumber : 1. Putu Agus yang menjabat sebagai tenaga di bagian pameran lontar 2. Luh Ayu Rista Dewi yang menduduki posisi sebagai tenaga pelayanan informasi Hari/Tanggal : Selasa, 04 Oktober 2016 Tempat : UPTD Gedong Kirtya Alamat : Jalan Veteran No. 20 Singaraja Bali Adapun hasil wawancara yang kami lakukan diantaranya di UPTD Gedong Kirtya ini yakni, UPTD Gedong Kirtya ini berada dibawah naungan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng, menurut Putu Agus “preservasi ini dilakukan guna melestarikan dan menyelamatkan lontar ini dari kepunahan” lontar-lonar yang ada disini juga berasal dari titipan masyarakat, agar lontar-lontarnya dijaga dan dirawat. Selain koleksi lontar, disini juga ada koleksi buku-buku pada jaman belanda yang dulunya terbit setiap tahun dan kini masih tersimpan rapi di rak koleksi buku dan kondisinya juga sangat rentan akan kerusakan baik kerusakan yang diakibatkan oleh serangga maupun manusia itu sendiri karena kondisi buku yang sudah lama dan lapuk. Menurut Luh Ayu Rista Dewi “buku-buku yang ada disini yang sudah lama ini jarang ada yang menyentuhnya kalaupun ada itu hanya masarakat dari luar negeri saja, kalau koleksi buku yang saat ini banyak dicari yaitu koleksi buku terjemahan dari lontar-lontar yang ada.” Disini cara preservasiannya masih sangat sederhana yaitu seperti buku hanya memakai kapur barus saja agar koleksi terhindar dari serangga. Sama seperti preservasi buku, preservasi lontar yang ada disini juga masih manual seperti mencelupkan lontar ke dalam minyak tanah, memperjelas tulisan 4. Alasan Preservasi Buku dan Lontar Adapun beberapa alasan UPTD Gedong Kirtya melakukan kegian preservasi adalah sebagai berikut : 1. Untuk menjaga buku dan lontar agar informasi yang terkandung di dalamnya tetap dapat di akses oleh masyarakat. 2. Melestarikan lontar dan buku yangada di UPTD Gedong Kirtya 3. Meberikan informasi kultural 4. Merawat koleksi yang ada di UPTD Gedong Kirtya 5. Sebagai wahana untuk pembelajaran kepada generasi yang akan datang 5. Kesimpulan UPTD Gedong Kirtya adalah salah satu tempat informasi kultural yang ada di bali tepatnya di Jalan Veteran No. 20 Singaraja Bali, ada beberapa koleksi yang ada disini diantaranya seperti ; Buku dan Lontar. Buku yang ada disini kebanyakan buku-buku peninggalan belanda, yang dulu biasanya terbit pertahun yang berjumlah 1614 judul. Sedangkan koleksi buku baru yang ada saat ini kebanyakan buku-buku yang berisikan hasil terjemahan lontar ang dialih bahasakan yang kini menjadi bahasa Indonesia. Lontar yang ada disini berjumlah 1750 cakep, adapaun jenis-jenisnya seperti ; Weda, yang ada di bali memakai bahasa sanksekerta, jawa kuno dan bali, Lontar Agama, yang termasuk lontar agama di antaranya palakerta yang berisikan tentang peraturan seperti : dharmasastra, kertasima dan awig-awig, Lontar Wariga, yang berisi tentang hari, diantaranya pengetahuan tentang astronomi dan astrologi, Lontar itihasa, berisi tentang parwa disusun dalam bentuk prosa dan kekawain. 6. Saran Adapun saran dari kelompok kami yakni sebaiknya pemerintah mendukung secara penuh atas keberadaan UPTD Gedong Kirtya ini, karena disini terdapat banyak sekali informasi yang masyarakat bituhkan bakan warga Negara asing pun rela berbondong-bondong untuk datang dan mencari informasi yang ada disini. Perlunya tenaga sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat mengelola dan mengembangkan informasi yang ada disini. Selain itu dari segi gedung rasanya perlu ada pembangunan dan perlu melengkapi sarana dan prasarana pendukung dalam keberlangsungan dari UPTD Gedong Kirtya ini agar senantiasa dapat memberikan pelayanan informasi secara maksimal kepada masyarakat. Ruang Koleksi Lontar Gedong Kirtya Gambar 1. Kalataog lontar untuk memudahkan penemuan informasi Gambar 2. Kumpulan berbagai jenis lontar Gambar 3. Alat-alat pembuatan lontar Gambar 4. Salah satu rak pameran lontar

Pembuatan Bokasi KOHEN

Adapun latar belakang dari pembuatan bokasi dari KOHEN (Kotoran Hewan) ini adalah agar kotoran hewan dapat lebih bermanfaat dan jikalau diproduksi dengan skala yang lebih besar diharapkan akan menambah nilai ekonomis. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi bagaimana proses pembuatan Bokasi KOHEN. Saya bercerita sedikit megenai pembuatan Bokasi KOHEN ini atas dasar saya memiliki burung seriti yang kebetulan banyak dan tentunya kotoranya juga banyak, selain itu juga saya memiliki kebun paprika yang dimana setelah pohon paprika itu sudah tidak produktif lagi akan di potong dan di bersihkan kemudian ditanami kembali, nah maka dari itu karena media tanam dari paprika adalah sekam bakar dan tentunya sudah tidak dipakai maka dari itu saya memiliki rencana memanfaatkan bahan tersebut menjadi media tambahan Bokasi KOHEN, dan saya berharap nantinya Bokasi KOHEN ini dapat dimanfaatkan pada penanaman buah dan sayur di lahan. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pembuatan Bokasi KOHEN ini sebagai berikut: 1. Kotoran hewan 2. Sekam bakar bekas 3. Air 4. EM4 5. Sekop 6. Sprayer pertanian 7. Plastik Cara pembuatan Bokasi KOHEN 1. Setelah alat dan bahan lengkap kita selanjutnya menentukan lokasi pembuatannya, disarankan untuk lokasi pembuatan Bokasi KOHEN ini memilih tempat yang tertutup sehingga terhindar dari hujan dan pancaran sinar matahari lagsung. 2. Siapkan kotoran hewan dan sekam bakar, perbandingan antara kotoran hewan dan sekam bakar adalah 1;1 setelah takaran pas maka campurkan kedua bahan tersebut jangan sampai ada gumpalan besar. 3. Siapkan alat semprot air dan EM4 takaran untuk penggunaan EM4 ini adalah 10cc/liter air (perbandingannya adalah 1 liter EM4 dapat digunakan untuk membuat bokasi padat dengan jumlah 1 ton) EM4 ini digunakan guna memfermentasi genus lactobacillus dan saccharomyces sehingga mampu memfermentasi bahan organic di dalamtanah menjadi unsur-unsur organic. Selain itu juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman, EM4 ini juga mengandung bakteri penambat N dan bakteri pelarut P dan yang terakhir adalah EM4 ini sebagai penghasil Fitohormon serta perombak bahan organic (Selulloltik dan Lignolitik) aitss bukan promosi yaa saya bukan endorsmennya. 4. Semprotkan secara meratan ke bahan yang sudah dicampur. 5. Siapkan plastic, ini digunakan sebagai penutup bokasi agar terfermentasi secara merata kemudian diamkan selama 1 minggu 6. Kalian bisa mengecek dalam 2/3 hari setelah penutupan bokasi, cek apabila bahan bokasi tersebut terasa panas itu artinya sedang dalam proses fermentasi, kalian juga dapat mengaduknya kembali ini bertujuan agar bahan bokasi ini matang secara merata. 7. Setelah satu minggu kalian dapat membuka penutup bahan bokasi tersebut kemudian kalian dapat mengaduknya serta mengangin – anginkannya. Nah saat ini Bokasi KOHEN kalian sudah dapat diaplikasikan sebagai pupuk dasar untuk menanam berbagai jenis sayuran maupun buah buahan. Sekian dari saya semoga dapat menambah wawasan bagi pembaca. Referensi: Produk EM4