Angklung Dharma
Budaya Terancam Tidak Memiliki Generasi Penerus
Angklung adalah sebuah kesenian di bidang
gambelan musik, di bali angklung adalah sebuah gambelan atau musik yang tak
bisa lepas dari masyarakat umat hindu, angklung menjadi pengiring dalam setiap
upacara agama hindu yang ada di bali. Salah satu angklung yang ada di Desa
Pancasari yaitu Angklung Dharma Budaya, angklung ini adalah angklung pertama
dan satu-satunya ada di wilayah buleleng yakni pada tahun 1957 yang awalnya
berdiri di Desa Taman Sari, Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Bali,
Angklung Dharma Budaya ini awalnya di bentuk oleh para leluhur atau
penglingsir, adapun yang menjadi pendiri dari Angklung Dharma Budaya ini
diantaranya yaitu Kakek Nila, Kakek Diah, Kakek Nadri, Kakek Nuka, Kakek Jinah,
Kakek Awin, Kakek Widia, Kakek, Pan Mandi, Wa Mandi, Kakek Tarki, Made Kondra,
Gusti Made Kondra, Kakek Madet, Kakek Sumadra, itulah para penglingsir atau
leluhur yang menjadi pencetus terbentuknya Angklung Dharma Budaya saat ini.
Begitu panjang perjalanan dari Angklung Dharma Budaya ini.
Angklung Dharma Budaya ini sudah malang
melintang, permintaan untuk manggung sudah banyak sekali tidak dapat dihitung,
adapun tempat manggung atau yang biasanya disebut kupahan ini seperti di Desa
Asah Gobleg, Desa Pucak Manik, Desa Pucak Landep, Desa Wanagiri, Desa Gitgit,
bahkan sampai keluar kabupaten Buleleng yaitu, Desa Kembang Merta, Desa Candi
Kuning bahkan sampai ikut Festival seni Bali. Biasanya Angklung Dharma Budaya
ini melakukan latihan setiap satu minggu sekali, ini dilakukan untuk mengasah
dan mengembangkan kemampuan dari masing-masing anggota Angklung Dharma Budaya.
Adapun yang menjadi ketua dari Angklung Dharma Budaya saat ini adalah Kadek
Widia, yang menjadi sekretaris adalah Kadek Sukarena dan yang menjadi bendahara
adalah I Nengah Merta.
Anggota Angklung Dharma Budaya saat ini
kebanyakan adalah cucu dari pendiri Angklung Dharma Budaya tersebut, dalam
perekrutan anggota ini Angklung Dharma Budaya memberikan kesempatan kepada
masyarakat umum untuk bergabung dan ikut serta untuk melestarikan kesenian dari
Bali ini. Rata-rata personil atau anggota dari Angklung Dharma Budaya ini sudah
berumur 40 tahunan. Saat ini tarif untuk sehari kupahan yaitu sebesar Rp.
3000.000; (Tiga Juta Rupiah), dan jika
Angklung Dharma Budaya ini diminta untuk menghadiri acara dalam acara salah
satu anggotanya maka tidak akan dikenakan tarif alias gratis. Sampai saat ini
Angklung Dharma Budaya ini sudah memiliki 30 lagu atau nada yang biasanya di pentaskan.
Ada satu masalah yang sedang dialami Angklung
Dharma Budaya ini yaitu Angklung Dharma Budaya ini terancam tidak memiliki
generasi muda sebagai penerus untuk melanjutkan dan melestarikan kesenian
angklung ini. “memang benar saat ini
Angklung Dharma Budaya terancam tidak memiliki generasi penerus untuk
melanjutkan kesenian angklung ini, mungkin ini dikarenakan imbas dari arus
globalisasi yang sangat pesat, banyak anak-anak yang mulai acuh akan kesenian
dari asalnya salah satunya angklung ini, bahkan cucu saya saja kurang tertarik
dengan kesenian ini, dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk main Hand
Phone, menanton TV, tetapi saya tidak putus asa, saya sering untuk membujuk
cucu saya untuk saya ajarkan bagaimana memainkan salah satu alat musik dari
anglung ini” ucap I Nengah Merta bendahara Angklung Dharma Budaya (wawancara
12/10/2016)
Ancaman ini sudah menjadi ancaman yang sangat
serius jika tidak ada generasi penerus yang menjadi penerus dari kesenian ini
maka sudah bisa di tebak kesenian angklung ini akan terus tergerus arus
globalisasi dan biasa saja kesenian angklung ini akan menjadi punah. Begitu
beragam kesenian yang ada dan dimiliki masyarat Bali yang semuanya itu berperan
dalam kegiatan upacara dalam kehidupan bermasyarat. Kesenian ini tentunya
sangat penting dan perlu untuk dilestarikan, agar dikemudian hari anak cucu
kita tahu bahwa ada tradisi kesenian yang seperti ini salah satunya adalah
kesenian angklung.
Infonya (y) ternyata nama kakekku juga ada di sini :)
ReplyDeleteiya terimakasi, kalo bisa informasikan kepada teman, saudara yang lain supaya mereka lebih mengenah lagi
Delete